Cara Menjaga Pakaian Tetap Awet Setelah Proses Laundry
Proses laundry memang sangat membantu kita dalam membersihkan pakaian, terutama di zaman modern yang serba cepat ini. Namun, agar pakaian tetap awet dan tidak mudah rusak setelah sering dicuci, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Pakaian yang dirawat dengan benar tidak hanya terlihat lebih baik, tetapi juga memiliki umur pakai yang lebih lama. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menjaga pakaian tetap awet setelah dicuci, baik menggunakan mesin cuci maupun laundry profesional.
-
Pilih Detergen yang Sesuai
Salah satu faktor utama yang memengaruhi keawetan pakaian adalah detergen yang digunakan. Penting untuk memilih detergen yang sesuai dengan jenis kain.
Misalnya, untuk pakaian berbahan halus seperti sutra atau wol, sebaiknya gunakan detergen yang lebih lembut. Selain itu, hindari penggunaan detergen yang mengandung bahan kimia keras karena dapat merusak serat kain dalam jangka panjang.
Selain detergen, pastikan juga memperhatikan takaran yang digunakan. Terlalu banyak detergen dapat meninggalkan residu yang sulit dibersihkan dan menyebabkan kain cepat kusam. Oleh karena itu, selalu ikuti petunjuk penggunaan detergen yang tertera pada kemasan, atau sesuaikan takaran dengan jumlah pakaian yang dicuci.
-
Gunakan Air dengan Suhu yang Tepat
Mengatur suhu air adalah langkah penting yang sering diabaikan saat mencuci pakaian. Setiap jenis kain memiliki kebutuhan suhu yang berbeda untuk menjaga kualitasnya.
Pakaian putih atau handuk bisa dicuci dengan air hangat untuk membunuh bakteri, namun pakaian berwarna atau bahan halus lebih baik dicuci dengan air dingin agar warna tidak cepat memudar.
Air panas dapat membuat serat pakaian mengendur dan menyebabkan kain menjadi kusut atau bahkan menyusut. Di sisi lain, air dingin lebih lembut pada serat kain dan membantu menjaga warna pakaian tetap cerah.
Oleh karena itu, sebelum mencuci, pastikan untuk membaca label perawatan pada pakaian untuk mengetahui suhu air yang dianjurkan.
-
Pisahkan Pakaian Berdasarkan Jenis dan Warna
Cara lain yang sangat efektif untuk menjaga pakaian tetap awet adalah dengan memisahkan pakaian berdasarkan jenis kain dan warna sebelum dicuci. Pakaian berwarna terang dan gelap sebaiknya tidak dicampur dalam satu siklus cuci karena risiko warna luntur.
Selain itu, pakaian berbahan kasar seperti jeans atau jaket sebaiknya tidak dicuci bersamaan dengan pakaian berbahan halus seperti sutra atau katun tipis, karena bisa menyebabkan kerusakan.
Dengan memisahkan pakaian sesuai kategori, tidak hanya serat kain yang terjaga, tetapi juga warna pakaian lebih tahan lama. Selain itu, pencucian yang lebih spesifik seperti ini juga membantu menghindari masalah seperti kain kusut atau berbulu.
-
Hindari Terlalu Sering Mencuci Pakaian
Mencuci pakaian terlalu sering juga dapat mempercepat kerusakan serat kain. Bahkan pakaian berkualitas tinggi pun akan menunjukkan tanda-tanda keausan setelah sering dicuci.
Oleh karena itu, jika pakaian tidak terlalu kotor, pertimbangkan untuk tidak mencucinya terlalu sering. Cukup angin-anginkan atau jemur sebentar agar kembali segar.
Hal ini terutama berlaku untuk pakaian berbahan denim, yang sebaiknya tidak sering dicuci karena bahan ini memiliki kecenderungan memudar dan kehilangan bentuknya. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan semprotan anti-bakteri khusus untuk menjaga pakaian tetap segar di antara waktu pencucian.
-
Jangan Terlalu Lama Menjemur di Bawah Sinar Matahari Langsung
Setelah proses laundry selesai, tahap pengeringan juga harus dilakukan dengan hati-hati. Sinar matahari memang dapat membantu mengeringkan pakaian dengan cepat.
Tetapi terlalu lama menjemur di bawah sinar matahari langsung dapat menyebabkan warna pakaian memudar, terutama untuk pakaian berwarna cerah. Selain itu, sinar UV yang terlalu kuat dapat merusak serat kain, sehingga pakaian menjadi cepat rapuh.
Sebisa mungkin, jemurlah pakaian di tempat yang teduh atau gunakan pengering mesin dengan suhu rendah. Untuk pakaian berbahan halus, seperti wol atau sutra, lebih baik diangin-anginkan daripada dijemur langsung di bawah matahari. Dengan cara ini, pakaian tetap kering tanpa merusak serat atau warnanya.
-
Setrika dengan Suhu yang Tepat
Menyetrika pakaian dapat membuatnya terlihat lebih rapi dan licin, tetapi suhu yang terlalu tinggi bisa merusak serat kain.
Penting untuk menyesuaikan suhu setrika dengan jenis kain yang disetrika. Untuk bahan katun, Anda bisa menggunakan suhu tinggi, tetapi untuk bahan sintetis atau halus, gunakan suhu rendah.
Jika tidak yakin dengan suhu yang tepat, selalu cek label perawatan pada pakaian. Sebagai tambahan, menggunakan pelapis setrika atau menyetrika bagian dalam pakaian dapat membantu melindungi kain dari kerusakan akibat panas langsung.
-
Gunakan Pewangi Pakaian Secara Bijak
Selain detergen, pewangi pakaian juga sering digunakan untuk membuat pakaian lebih harum setelah dicuci. Namun, pewangi yang terlalu banyak mengandung bahan kimia bisa berdampak negatif pada serat kain dalam jangka panjang.
Untuk menjaga keawetan pakaian, pilih pewangi yang berbahan alami atau bebas bahan kimia keras.
Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan pengharum alami seperti cuka atau baking soda saat mencuci pakaian. Meskipun terdengar aneh, kedua bahan ini efektif menghilangkan bau tak sedap dan membantu menjaga kelembutan kain tanpa merusak seratnya.
-
Simpan Pakaian dengan Benar
Cara menyimpan pakaian setelah dicuci juga berpengaruh besar terhadap keawetannya. Untuk pakaian berbahan berat seperti jaket atau mantel, sebaiknya digantung agar bentuknya tetap terjaga.
Sementara itu, pakaian berbahan halus seperti sweater atau kaos sebaiknya dilipat dan disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Hindari menumpuk pakaian terlalu banyak dalam satu tempat karena bisa menyebabkan kain kusut dan serat kain cepat rusak. Selain itu, pastikan lemari atau tempat penyimpanan bersih dan bebas dari kelembapan yang bisa menyebabkan pakaian berjamur.
-
Hindari Pemakaian Pengering Mesin Terlalu Sering
Pengering mesin memang sangat praktis, tetapi penggunaan yang terlalu sering dapat mempercepat keausan pakaian.
Udara panas yang dihasilkan oleh pengering dapat merusak serat kain dan membuatnya cepat kaku atau mengerut. Sebisa mungkin, jemur pakaian secara alami, terutama untuk pakaian berbahan halus.
Jika harus menggunakan pengering mesin, pilihlah mode pengeringan dengan suhu rendah atau mode pengeringan yang lebih lembut. Ini akan membantu menjaga tekstur dan bentuk pakaian tetap terjaga meskipun melalui proses pengeringan dengan mesin.
-
Hindari Penggunaan Pemutih Secara Berlebihan
Pemutih pakaian memang ampuh untuk menghilangkan noda, tetapi penggunaannya yang terlalu sering dapat merusak serat kain dan membuatnya cepat rapuh.
Jika harus menggunakan pemutih, pastikan untuk hanya menggunakannya pada pakaian berwarna putih atau yang benar-benar membutuhkan perawatan khusus. Selain itu, cobalah untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti lemon atau baking soda untuk menghilangkan noda.